Rekap Kegiatan Pengabdian Masyarakat: Pelatihan Kimia untuk Siswa dan Guru SMA/MA/SMK

Rekap Kegiatan Pengabdian Masyarakat: Pelatihan Kimia untuk Siswa dan Guru SMA/MA/SMK

Selain aspek kesehatan, pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2019-2022 mempengaruhi banyak aspek lain kehidupan manusia, seperti bidang ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan. Kebijakan beraktivitas di rumah yang diterapkan pemerintah untuk menghambat penyebaran virus COVID-19, mengubah dinamika bidang-bidang tersebut. Terkait pendidikan misalnya, akses ke sekolah/kampus menjadi sangat terbatas. Dalam hal ini, para penyelenggara pendidikan, dari mulai tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi, dipaksa untuk mengubah pola penyampaian pendidikan, yakni lebih banyak memanfaatkan kegiatan daring.

Pelaksanaan pendidikan secara daring sebagai salah satu efek pandemi COVID-19 menimbulkan beberapa permasalahan.  Terbatasnya interaksi langsung antara pendidik dan anak didik membuat kegiatan pendidikan kurang efektif. Sebagai contoh, karena keterbatasan gawai dan atau koneksi jaringan, pendidikan menjadi tidak merata. Pendidik juga mengalami kesulitan menilai atmosfer akademik dan ketercapaian pembelajaran ketika kegiatan pendidikan berlangsung daring. Hal ini berdampak pada turunnya pencapaian pembelajaran. Selain itu, konten pendidikan yang menitikberatkan kemampuan praktik di laboratorium merupakan aspek pendidikan yang paling terdampak pandemi. Dalam hal ini, kemampuan yang seharusnya dilatih dengan berkegiatan langsung (misal berbentuk praktikum atau pendidikan berbasis proyek) tidak bisa digantikan dengan metode kuliah daring (misalnya dengan menonton video). Hal ini karena kemampuan praktik berkaitan erat dengan kemampuan motorik yang harus dilatih dan dijalani langsung oleh anak didik, sehingga tidak bisa digantikan oleh kegiatan daring. Dalam bidang kimia misalnya, efek pandemi sangat mempengaruhi kinerja mahasiswa tingkat 1 (Tahap Persiapan Bersama, TPB) ITB. Banyak mahasiswa TPB ini yang mengalami kesusahan dalam memahami mata kuliah Kimia. Hal ini sangatlah memprihatinkan dan perlu upaya yang komprehensif untuk kembali menormalkan atmosfer akademik di segala jenjang pendidikan, baik tingkat dasar, maupun tingkat perguruan tinggi.

Salah satu upaya untuk meningkatkan animo generasi muda terhadap ilmu pengetahuan, khususnya kimia, dapat dimulai dengan menyasar siswa SMA/MA/SMK. Oleh karena itu, salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan dalam proposal ini adalah melaksanakan kegiatan pelatihan berupa penyampaian materi dan kegiatan praktikum dengan target peserta adalah siswa dan guru SMA/MA/SMK. Hal ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman siswa dan guru terhadap materi kimia. Tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan kimia lebih dekat melalui percobaan modul eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Kegiatan ini diharapkan dapat memutus generasi pandemi COVID-19. Guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi siswa lainnya untuk lebih termotivasi dalam menuntut ilmu, khususnya kimia, agar generasi muda daerah Bandung dan sekitarnya tumbuh menjadi generasi yang mencintai ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh civitas academica program studi Kimia ITB, khususnya Kelompok Keilmuan Kimia Fisik dan Anorganik FMIPA ITB, yaitu melaksanakan kegiatan pelatihan berupa penyampaian materi dan kegiatan praktikum dengan target peserta adalah siswa dan guru SMA/MA/SMK. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan antusiasme dan memperdalam pemahaman siswa dan guru terhadap materi kimia.

Kegiatan pelatihan ini telah diselenggarakan pada tanggal 11 Juli 2023. Materi kegiatan ini mencakupi:

  1. Percepatan pemahaman kimia dengan pendekatan “tiga-dunia”: molekul organik-anorganik, termokimia, dan elektrokimia
  2. Elektrokimia dan aplikasinya
  3. Pelatihan pembuatan modul praktikum kimia
  4. Praktikum: penggambaran spektrum senyawa melalui perhitungan komputasi
  5. Praktikum: sintesis material metal-organic framework ZIF-8 sebagai adsorben limbah zat warna metilen biru

Tercatat 109 peserta yang mendaftar kegiatan ini, yang terdiri dari 74 peserta dari kalangan guru, dosen, dan badan pendidikan, serta 35 peserta siswa. Peserta ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu dari Bandung, Cimahi, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cianjur, Garut, Ciamis, Tasik Malaya, Cirebon, Banten, Madiun, Bojonegoro, Jambi, Riau, Pekanbaru, dan Pontianak. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kemampuan akademik dan memperluas wawasan para peserta, khususnya dalam bidang Kimia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *