Japan Educational Seminar 2013 : Ajang Menggali Informasi Mengenai Pendidikan Tinggi di Jepang

Written by Asep Rohiman
There are no translations available.

m

Ilustrasi : Dr. Yudi Darma (foto paling kiri), Profesor Kikkawa, Research Center for Nanodevioces and Systems – Hiroshima University( foto kedua dari kiri) dan Asep Rohiman.

Masyarakat Indonesia sudah menyadari bahwa salah satu ujung tombak kemajuan, baik secara individu maupun secara negara, yaitu dengan menempuh pendidikan tinggi. Hal ini tampak dari jumlah peminat dan persaingan untuk mendapat beasiswa pendidikan ke luar negeri terus mengalami kemajuan.

Acara Japan Educational Seminar 2013 merupakan peluang emas bagi mereka yang bercita-cita untuk melanjutkan atau sekolah di negeri sakura. Seminar ini diselenggarakan untuk memperkenalkan program pendidikan gelar dengan bahasa pengantar di kelas yaitu menggunakan bahasa Inggris. Dalam rangka untuk menarik lebih banyak mahasiswa internasional ke Jepang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang (MEXT) meluncurkan proyek “Global 30” dan telah memilih 13 perguruan tinggi untuk menjadi bagian dari proyek ini. Mahasiswa dapat memperoleh gelar dari universitas – universitas bergengsi di Jepang dengan mengambil program akademik yang dilakukan dalam bahasa Inggris, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana.

Universitas ini dipilih, bertujuan untuk memembina individu – individu yang kompeten secara internasional dengan menciptakan lingkungan akademik dimana mahasiswa dari luar dan dari mahasiswa Jepang sendiri dapat saling belajar satu sama lain dan membangun ikatan atau kerjasama yang baik sehingga akan mendorong mereka ke kancah internasional.

Adapun universitas-universitas yang berpartipsipasi pada program “Global 30″ ini, yaitu: sebagai berikut: Universitas Tohoku, Universitas Tsukuba, Universitas Tokyo, Universitas Nagoya, Universitas Kyoto, Universitas Osaka, Universitas Kyushu, Universitas Keio, Universitas Sophia, Universitas Meiji, Universitas Waseda , Universitas Doshisha, dan Universitas Ritsumeikan.

Acara seminar pendidikan ini akan diselenggarakan pada waktu dan lokasi,

WAKTU

Minggu
27 Januari, 2013
Pukul, 10:00-16:00

LOKASI

Bandung
Institut Teknologi Bandung Aula Barat ITB
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Indonesia

Perwakilan dari setiap perguruan tinggi akan terbuka untuk memberikan penerangan dan penjelasan dari setiap pertanyaan baik mengenai prosedur penerimaan, beasiswa, program akademik, maupun keuntungan studi di Jepang.(a_rohiman)
Last Updated on Thursday, 24 January 2013 09:49

Syukuran Wisuda Oktober 2012 : “Retrochemistry”
Written by Ihsan Budi Rachman
Friday, 04 January 2013 13:36
There are no translations available.

Bertempat di Grandia Resto and cafe, syukuran wisuda kimia bulan Oktober telah dilaksanakan. Wisuda kali ini berhasil meluluskan sebanyak 58 orang yang terdiri dari 41 sarjana, 9 magister (4 cum laude), 2 magister pengajaran (1 cum laude) dan 6 doktor (1 cum laude). Syukuran wisudaan (syukwis) ini, dilaksanakan pada Jum’at 19 Oktober 2012. Panitian pelaksana, kimia 2010 mengusung tema ‘Retrochemistry’, judul ini diambil dari istilah kimia organik sintesis. Selain itu, gaya retro juga pernah menjadi booming pada tahun ’80-’90-an.

Bijak Riyandi Ahadito sebagai ketua pelaksana acara memberikan sambutannya dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para panitia yang telah membantu menyukseskan acara ini. Ketua Himpunan Amisca, Antoni Budhi Prastyo juga mengucapkan selamat atas capaian kelulusan para wisudawan ini. Dr. M. Bachri Amran, sebagai Ketua Program Studi Sarjana Kimia, juga memberi sambutan pada syukwis ini.

Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan poster tugas akhir terbaik. Poster terbaik pertama diraih Alip Firmansyah, terbaik kedua oleh Moh. Husen, terbaik ketiga didapatkan Florenta Maduma Panjaitan. Sedangkan poster favorit, terpilih Synthia Paramitha Bangun.

Acara dilanjutkan dengan santap malam bersama sambil diselingi performance menarik yang bertema retro, penampilan kolaborasi dari dosen dan mahasiswa serta pemutaran video para wisudawan yang lulus oktober ini. Acara diakhiri dengan foto bersama wisudawan.
Last Updated on Wednesday, 09 January 2013 09:09

Pelatihan Instrumentasi Analitik II : “Penguasaan Teknologi FTIR, HPLC, dan Voltametri secara Smart”
Written by Asep Rohiman
Wednesday, 26 December 2012 01:23
There are no translations available.

Dr. M. Bachri Amran, DEA (foto paling kiri – atas) sedang menjelaskan secara detil dan jelas kepada peserta pelatihan mengenai prinsip kerja dan ilmu – ilmu rahasia untuk memahami instrumentasi secara lebih komprehensif. Peserta dan instruktur (foto bawah tengah dan paling kanan) sedang mempraktikan langsung menggunakan instrumentasi FTIR dan HPLC. Peserta bersama salah satu pemateri (foto kiri bawah) setelah acara penutupan.(a_rohiman)
Bandung, 22/12/2012, chem.itb.ac.id. Acara pelatihan ini merupakan lanjutan dari pelatihan instrumentasi analitik I yang diselenggarakan oleh Kelompok Keilmuan (KK) Kimia Analitik FMIPA ITB. Pelatihan ini wajib dihadiri oleh mahasiswa sarjana dan pasca sarjana yang sedang dan atau akan melaksanakan penelitian tugas akhir, khususnya bagi yang mengambil penelitian tugas akhir di KK Kimia Analitik.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengetahuan dan skill peserta, dalam memilih dan menggunakan instrumentasi analitik yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian peserta. Sehingga dalam melaksanakan penelitannya bisa menjadi lebih efektif. Selain itu, juga untuk mempersiapkan lulusan yang mempunyai keahlian dalam mendiagnosa, memberikan solusi mengenai permasalahan analisis data output dari masing-masing instrument, dan dapat memberikan treatment yang cepat apabila terjadi kejanggalan dari kinerja suatu instrumentasi.

”Jadi seorang lulusan kimia analitik ini harus bisa bersikap seperti halnya seorang dokter, bisa mendiagnosa kinerja dari suatu instrumentasi analitik. Sehingga menghasilkan data yang akurat, teliti,dan valid,” tandas “Dr. M. Bachri Amran, DEA.,Ketua Prodi Kimia ITB sekaligus Ketua KK Kimia Analitik ITB”, disela-sela acara penutupan pelatihan instrumentasi analitik II.

Pada pelatihan sesi ke-2 ini, Prof. Dr. Buchari, DESS menyampaikan dua buah materi dengan penuh hikmat yaitu: Pertama: Mengenai pengolahan dan evaluasi data analitik (Statistika Kimia/Kemometri), yang berperan penting sebagai salah satu kunci kesuksesan dalam penelitan. Kedua : Penguasaan konsep dan teknik spektrofotometri FTIR. Pada umumnya digunakan untuk analisis kualitatif dalam menentukan struktur molekul dari suatu senyawa yang diteliti.

Selanjutnya materi mengenai teori, prinsip kerja, dan teknik voltametri dijelaskan dengan jelas dan komprehensif oleh Dr.Indra Noviandri. Sedangkan mengenai teknik High Performance Liquid Chromatoghraphy (HPLC) dan GC secara lebih komprehensif, dipaparkan oleh Dr. M. Bachri Amran, DEA., Ketua Prodi Kimia FMIPA ITB dan sekaligus Ketua KK Kimia Analitik.

Acara pelatihan instrumentasi analitik II ini, dilanjutkan dengan praktikum langsung, peserta dituntut untuk bisa mengimplementasikan semua teori yang diperoleh pada sesi sebelumnya melalui praktik langsung menggunakan voltametri, spektrofotometri FTIR dan HPLC secara berkelompok dan bergantian sehingga setiap peserta mendapatkan giliran untuk mengoperasikan instrumentasi yang bersangkutan.

Akhirnya acara pelatihan instrumentasi analitik II ini ditutup pada pukul 17.00 oleh Dr. M. Bachri Amran, DEA., dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Pelatihan Instrumentasi Analitik I:”Penguasaan Teknologi Spektrofotometri UV-Vis, GC, dan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) ”
Written by Asep Rohiman
Saturday, 22 December 2012 05:43
There are no translations available.

Prof. Dr. Buchari, DESS(foto yang paling kiri) tampak sedang memaparkan dengan penuh semangat mengenai ruang lingkup kerja, teknik, sekuensial analisis dan hirarki cara – cara analisis dari kelompok keilmuan kimia analitik, kepada peserta pelatihan dan dosen – dosen yang hadir pada acara pelatihan instrumentasi tersebut.(a_rohiman)

Bandung, 21/12/2012, chem.itb.ac.id. Kesuksesan dari suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh jumlah dan kualitas data yang terkumpul. Ketelitian dan keakuratan data hasil penelitian tersebut sangat dipengaruhi oleh teknik dan cara pengolahan data yang digunakan. Salah satu yang tak kalah penting juga adalah penguasaan mengenai instrumentasi analitik yang digunakan. Oleh karena itu, pelatihan mengenai instrumentasi analitik ini sangat penting dan bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa/i yang sedang dan atau akan melaksanakan penelitan tugas akhir dan umumnya bagi para calon peneliti (R&D) yang handal dan professional.

Acara pelatihan ini diselenggarakan oleh Kelompok Keilmuan (KK) Kimia Analitik FMIPA ITB dan wajib dihadiri oleh mahasiswa sarjana dan pasca sarjana yang sedang dan atau akan melaksanakan penelitian tugas akhir, khususnya bagi yang mengambil penelitian tugas akhir di KK Kimia Analitik. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengetahuan dan skill dalam memilih dan menggunakan instrumentasi analitik yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian peserta sehingga dalam melaksanakan penelitannya bisa menjadi lebih efektif dan efisien.

Bapak Prof. Dr. Buchari, DESS mendapatkan kesempatan pertama untuk memberikan pengetahuan pengantar dalam pelatihan ini. Beliau memaparkan dengan penuh hikmat mengenai ruang lingkup kerja dari KK Kimia Analitik, yaitu terdiri dari : Kimia Analitik Lingkungan, Kimia Analitik Forensik, Kimia Analitik Petrokimia dan Kimia Analitik Polimer. Kemudian dijelaskan pula mengenai penggolongan dan hirarki cara-cara analisis, baik dengan mengunakan cara kimia (absolute/klasik) maupun dengan menggunakan cara instrumental (relatif/modern) serta sekuensial analisis.

Beliau memberikan sebuah analogi sederhana mengenai ruang lingkup kajian kimia analitik yaitu memperumpakan sebagai berikut : “ Apabila dalam sebuah lapangan terdapat beribu-ribu orang berkumpul yang berasal dari berbagai penjuru dunia, maka tugas dari lulusan analitik itu adalah menentukan apakah dari sekumpulan orang tersebut ada yang berasal dari Indonesia? Bagaimana cara mengetahuinya? Jika ada, berapa jumlahnya? Untuk menyelesaikan tugas tersebut bisa menggunakan parameter warna kulit, bahasa, postur tubuh dan sifat – sifat yang lainnya”.

Selanjutnya materi mengenai teori, prinsip kerja, dan pengolahan data spektrofotometri UV-Vis secara spesifik dan lebih dalam diberikan oleh Dr. M. Ali Zulfikar, Ketua Lab. Kimia Analitik. Sedangkan mengenai spektrofotometri serapan atom (AAS) secara lebih komprehensif, dipaparkan oleh Dr. M. Bachri Amran, DEA., Ketua Prodi Kimia FMIPA ITB dan sekaligus Ketua KK Kimia Analitik.

Acara pelatihan instrumentasi analitik I ini, diakhiri dengan peserta dituntut untuk bisa mengimplementasikan semua teori yang diperoleh pada sesi sebelumnya melalui praktik langsung menggunakan alat – alat: spektrofotometer UV-vis, Spektrofotometer AAS dan Gas Chromatography (GC) secara berkelompok dan bergantian sehingga setiap peserta mendapatkan giliran untuk mengoperasikan instrumentasi tersebut.

Seminar: “Business Value Through Responsible Care”.
Written by Asep Rohiman
Monday, 22 October 2012 09:11
There are no translations available.

Bandung, 17 Oktober 2012. Program studi Kimia ITB, program studi Teknik Kimia ITB dan Komite Nasional- Responsible Care® (KN-RCI) bekerjasama dalam menyelenggarakan seminar dengan topik : “Business Value Through Responsible Care”. Acara ini diselenggarakan di Ruang X-36, Labtek X Prodi Teknik Kimia ITB yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari Prodi Kimia dan Teknik Kimia.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari Ketua Prodi Kimia, Dr. M. Bachri Amran, DEA. Kemudian acara utama berupa pemaparan mengenai KN-RCI oleh M. Setyabudhi Zuber, KN-RCI secretary General & Executive Director. Beliau menjelaskan bahwa Responsible Care® adalah tindakan sukarela berdasarkan prinsip “keputusan pribadi” dan tanggung jawab pribadi. Dengan Responsible Care®, perusahaan yang melegalisasi pembuatan atau menangani bahan kimia, membuat sebuah komitmen publik dalam prinsip manajemen mereka untuk melindungi Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan. Komitmen ini akan diimplementasikan dalam seluruh fase daur bahan kimia, dimulai dari pengembangan, pembuatan pabrik / proses produksi dan distribusi, konsumen terakhir serta pembuangan sampah/limbah. Setiap perusahaan diharapkan berusaha keras mencari setiap kemungkinan atau jalan untuk mencapai target dan tujuannya. Beliau menekankan bahwa bagi perusahaan/industry kimia yang ingin tetap unggul dalam persaingan global maka harus menerapkan semua hal tersebut.

Materi berikutnya adalah mengenai Labeling dan Material Safety Data Sheets, oleh Ibu Sri Muharni, KN-RCI. Kemudian untuk implementasi di Industri dipaparkan oleh Feri Herlina Anwar (PT. Chandra Asri Petrochemical) dan Achmad Zaid (PT. Petrokimia Gresik). Selanjutnya acara ini ditutup dengan penyerahan cenderamata oleh Dra. Samitha Dewi Djayanti kepada M. Setyabudhi Zuber, KN-RCI secretary General & Executive Director dan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada salah satu peserta yang hadir oleh Bapak M. Setyabudhi Zuber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *