Ilmuwan dan Pendidik

Berpulangnya Prof. Susanto Imam Rahayu sangat memilukan bagi saya. Pak Santo yang hanya setahun berbeda usia adalah sahabat semenjak menjadi mahasiswa FIPIA – UI di Bandung, walaupun dalam jurusan yang berbeda. Kami sama-sama aktif dalam Senat Mahasiswa FIPIA ketika itu.
Setelah menyelesaikan studi di ITB dan menyelesaikan pula studi di Amerika Serikat, kami sama-sama mengabdi sebagai dosen ITB.

Sekembalinya ke ITB, Pak Santo teridentifikasi sebagai ilmuwan dan pendidik.
Sebagai ilmuwan Pak Santo bukan hanya ilmuwan Kimia, tetapi merupakan ilmuwan sains, yang juga mencakup penguasaan Matematika dan Fisika. Ini didorong oleh bidang khususnya Kimia Fisik. Sebagai ilmuwan Pak Santo menjadi anggota AIPI sampai akhir hayatnya.

Sebagai pendidik, Pak Santo turut meletakkan dasar-dasar pendidikan di ITB, diantaranya TPB yang awalnya merupakan khas ITB. Di Tahun Pertama Bersama ini, semua mahasiswa, kecuali mahasiswa FSRD, memperoleh pendidikan Matematika, Fisika dan Kimia yang sama selama dua semester. Ini akan mendasari pendidikan mereka selanjutnya di jurusan masing-masing. Ini berlaku sampai sekarang. Pak Santo adalah Ketua Program TPB yang pertama.

Pak Santo juga berkontribusi besar dalam peningkatan pendidikan sains di Indonesia, baik di tingkat perguruan tinggi ataupun di tingkat sekolah menengah. Antara lain Pak Santo termasuk anggota Tim Basic Science Kementerian P dan K, LPTK dan dalam penyelenggaraan Lomba Karya Ilmiah bagi murid-murid sekolah menengah.

Sebagai dosen Program Studi Kimia, Pak Santo beberapa kali menjadi Ketua Jurusan Kimia, dan juga aktif dalam persiapan dan pelaksanaan pendidikan Pasca Sarjana tingkat S2 dan S3.

Bukan tidak mungkin bahwa banyak yang tidak terungkapkan. Bagaimanapun, semoga Allah SWT menghargai segala jasa Pak Santo dengan memberikan rahmat dan ampunan atas segala dosa dan kekhilafan selama hayatnya, serta memberikan tempat yang mulia bagi Rahimahullah di alam baqa. Aamiin YRA!